Kamis, 08 November 2012

Jaringan Hewan dan tumbuhan



A.    Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.





1.    Jaringan muda (meristem)

Jaringan yang sel-selnya selalu aktif membelah disebut jaringan meristem. Sel-sel hasil pembelahan jaringan ini akan mengalami pendewasaan dan deferensiasi membentuk berbagai jaringan lain yang mempunyai fungsi tertentu. Ciri-ciri dari jaringan meristem adalah memiliki dinding sel yang tipis, bentuk selnya isodiametris, kaya akan protoplasma, tidak mengandung makanan cadangan, dan vakuolanya kecil-kecil.

2.    Jaringan dewasa

Jaringan Epidermis adalah jaringan terluar sebagai penutup seluruh permukaan tubuh tumbuhan. Fungsinya adalah untuk melindungi tubuh tumbuhan dari serangan hewan atau manusia. Sel-sel epidermis mengalami beberapa modifikasi menjadi berbagai bentuk yaitu stomata (sebagai tempat pertukaran gas), trikomata (dibagi menjadi dua yaitu trikoma glandular dan trikoma non glandular), lenti sel (fungsinya sebagai tempat pertukaran gas O2 dan CO2), bulu-bulu akar (berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan air dan mineral dari dalam tanah agar berlangsung dengan cepat), spina (dibedakan menjadi dua yaitu spina asli dan spina palsu), velamen (berfungsi sebagai alat penyimpan air), sel kipas (berfungsi sebagai penyimpan air), dan sel kersik (disebut juga sel silica).

Jaringan parenkim (dasar) merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan, baik pada akar, batang, daun, maupun biji.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parenkim dikelompokkan menjadi empat yaitu parenkim asimilasi (untuk fotosintesis), parenkim udara (untuk menyimpan udara), parenkim penyimpan cadangan makanan (untuk menyimpan cadangan makanan), parenkim air (untuk menyimpan air), parenkim pengangkut (untuk mengangkut air dan unsure hara serta parenkim yang mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis), parenkim pengangkut luka (memiliki kemampuan regenerasi dengan cara membelah diri)

Berkas Pengangkut merupakan jaringan pada tumbuhan yang berfungsi untuk proses transportasi yang terdiri dari xylem dan floem.
  • Xylem berguna untuk mengangkut air dan mineral dari akar ke daun.
  • Floem berguna untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.

Jaringan penguat pada tumbuhan ada dua macam, yaitu kolenkim dan sklerenkim.
  • Jaringan kolenkim merupakan jaringan penguat yang berasal dari jaringan parenkim yang mengalami penebalan selulosa pada bagian sudut-sudutnya sehingga sifat selnya merupakan sel yang hidup. Jaringan kolenkim berfungsi sebagai penguat pada tumbuhan muda dan tumbuhan herba, baik pada organ akar, batang, daun, maupun bunga dan buah.
  • Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penguat yang sel-selnya sudah mati dengan penebalan lignin secara melingkar. Jaringan sklerenkim banyak ditemukan pada tumbuhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan, yaitu pada tumbuhan monokotil dan dikotil yang sudah tua. Sel sel sklerenkim dibedakan menjadi sklereid dan serat (serabut).

 
B.    Jaringan Hewan

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.

1.    Jaringan epithelium

Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.
2.    Jaringan ikat biasa

Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ.
Jaringan ikat tersusun atas matriks dan sel-sel penyusun jaringan ikat. Matriks adalah bahan dasar sesuatu melekat.
 

3.    Osteon (Jaringan Tulang Sejati)

Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya , tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
  • Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.


4.    Jaringan darah

Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh.

Komponen penyusunnya adalah  

a.    Eritrosit

Tidak mempunyai inti sel dan sitoplasmanya mengandung hemoglobin.

b.    Leukosit

Mengandung inti sel dan dapat bergerak. Terbagi menjadi dua, yaitu leukosit agranuler dan leukosit granuler.

c.    Trombosit

Tidak memiliki inti dan mudah pecah apabila menyentuh permukaan yang kasar. Dapat melepaskan enzim tromboplastin yang berperan dalam pembekuan darah.

5.    Limfe (Jaringan Getah Bening)

Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan lim[posit dan macrophage.

6.    Jaringan Otot

Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga, yaitu:

a.    Otot Polos

Bekerja lamban tidak di bawah pengaruh otak.

b.    Otot Jantung

Merupkan otot khusus penyusun organ jantung. Keistimewaanya adalah bekerja tidak di bawah pengaruh otak namun dapat berkontraksi secara ritmis dan terus menerus.

c.    Otot lurik

Berkontraksi cepat tetapi tidak mampu bekerja dalam waktu yang lama. Otot lurik bekerja dibawah pengaruh otak dan melekat pada rangka tubuh sehingga sehingga sering disebut sebagai otot rangka.

 
7.    Jaringan Lemak

Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim. Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.
8.    Jaringan Syaraf

Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon. (Mochamad Indrawan,60:2003)


II.    Alat dan Bahan

Alat    : 
  1. Mikroskop monokuler cahaya
  2. Preparat awetan

Bahan     :

  1. Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)
  2. Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)
  3. Darah manusia (awetan)
  4. Villi intestinalis (awetan)


III.    Cara Kerja
1.    Penampang melintang batng Zea mays / jagung (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Mengambil Zea mays awetan yang telah disediakan
c.    Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d.    Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e.    Menggambar hasil pengamata
2.    Irisan melintang daun Ficus sp / beringin (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Mengambil Ficus sp awetan yang telah disediakan
c.    Meletakkan kaca preparat ke tempat preparat mekanik
d.    Melihat hasil peamatan melalui lensa okuler
e.    Menggambar hasil pengamatan
3.    Darah manusia (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Meletakkan preparat Eritrosit yang sudah diawetkan ke tempat preparat mekanik
c.    Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d.    Menggambar hasil pengamatan

4.    Villi intestinalis (awetan)

a.    Menyiapkan alat dan bahan yang akan diamati
b.    Meletakkan preparat Villi intestinalis yang sudah diawetkan ke tempat preparat mekanik
c.    Melihat hasil pengamatan melalui lensa okuler
d.    Menggambar hasil pengamata

IV.    Hasil pengamatan

1.    Penampang melintang batang Zea mays / jagung (awetan)

 Gambar 1. Zea mays

Keterangan gambar:

1.    Collenchyma        4. Phloem
2.    Xilem vessel        5. Fibrous sheath (scelenchyma)
3.    Parenchyma        6. Epidermis


Deskripsi

Tumbuahn memiliki jaringan pengangkut yaitu xilem yang berada didalam dan berfungsi untuk mengangkut unsur hara dari akar ke daun dan floem berada di luar berfungsi untuk menyebar hasil fotosintesis ke seluruh tumbuh-tumbuhan. Pada gambar Zea mays, buluh tapis tampak berbentuk persegi banyak. Sementara itu sel pengiring yang berada di dekat buluh tampak berukuran lebih kecil dari buluh tapis.


2.    Irisan melintang daun Ficus sp / Beringin (awetan)

Gambar 2. Ficus sp


Deskripsi

Pada gambar daun Ficus sp diatas terlihat sel-sel yang tersebar. Sel-sel tersebut adalah mesofil.
Beringin banyak ditemukan di tepi jalan, pinggiran kota atau tumbuh di tepi jurang. Pohon besar, tinggi 20 - 25 m, berakar tunggang. Batang tegak, bulat, permukaan kasar, cokelat kehitaman, percabangan simpodial, pada batang keluar akar gantung (akar udara). Daun tunggal, bertangkai pendek, letak bersilang berhadapan, bentuknya lonjong, tepi rata, ujung runcing, pangkal turnpul, panjang 3 - 6 cm, lebar 2 - 4 cm, pertulangan menyirip, hijau. Bunga tunggal, keluar dari ketiak daun, kelopak bentuk corong, mahkota bulat, halus, kuning kehijauan. Buah buni, bulat, panjang 0,5 - 1 cm, masih muda hijau, setelah tua merah. Biji bulat, keras, putih.


3.    Darah manusia (awetan)

 Gambar 3. Darah manusia

Keterangan gambar :

a.    Eritrosit
b.    Neutrofil
c.    Eosinofil
d.    Limfosit

Deskripsi

Darah manusia tersusun dari plasma darah dan sel-sel darah. Pada hasil pengamatan diatas sel darah manusia yang terlihat adalah eritrosit dan leukosit. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel-sel darah. Tiap sel darah merah (Eritrosit) mengandung 200 juta molekul hemoglobin. Hemoglobin inilah yang memberikan warna merah pada eritrosit, eritrosit mempunyai bentuk bikonkaf, seperti cakram yang tidak berinti. Selain Eritrosit sel darah putuih (leukosit) juga terlihat bentuk leukosit bervariasi, dan mempunyai ukuran lebih besar daripad eritrosit. Leukosit mempunyai inti bulat dan cekung. Leukosit memiliki fungsi untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit oleh bakteri atau benda asing.


4.    Villi intestinalis / Usus halus (awetan)

Gambar 4. Villi intestinalis


Keterangan gambar :

1.    Otot melingkar 

Deskripsi 


Usus halus merupakan organ pencernaan mahluk (organisme) tingkat tinggi. Pada hasil pengamatan diatas terlihat otot melingkar, yang fungsinya berperan dalam peredaran darah dan membantu sari-sari makanan



V.    Pembahasan
Jaringan Tumbuhan

Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, yaitu jaringan muda dan jaringan dewasa. Jaringan muda mempunyai sifat selalu membelah sehingga mempunyai fungsi menambah panjang akar maupun batang.

Jaringan Hewan

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat empat jaringan utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf.


Dari hasil pengamatan penulis dapat membedakan jaringan tumbuhan dan jaringan hewan yang terdiri dari :

  1. Jaringan pada tumbuhan dapat memiliki fungsi spesifik, misal: xilem dan phloem  masing-masing untuk mentransport zat-zat dari akar ke daun dan dari daun ke seluruh tumbuhan
  2. Jaringan struktural pada hewan menggunakan mineral kalsium (proses kalsifikasi), jaringan struktural pada tumbuhan menggunakan lignin
  3. Tidak terdapat jaringan pada tumbuhan yang analog dengan jaringan saraf pada hewan
  4. Pada hewan terdapat jaringan-jaringan pembentuk organ-organ pencernaan untuk memecah makromolekul menjadi monomer-monomernya, kebalikannya pada tumbuhan terdapat jaringan (mesofil daun) yang membentuk makromolekul dari molekul-molekul sederhana yang diperole dari akar (air, dll) dan udara (CO2)


VI.    Simpulan
Berdasarkan sifatnya, ada dua macam jaringan yang menyusun tubuh tumbuhan, 

1.    Jaringan muda 
2.    Jaringan dewasa 

Adapun jaringan tumbuhan yang ikut berperan aktif dalam membangun tubuh tumbuhan yaitu:

1.    Jaringan parenkim (dasar) 
2.    Berkas pengangkut
3.    Jaringan penguat

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan system organ. Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk mendukung fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama.

Pada jaringan hewan terdapat beberapa jaringan yang berperan aktif sesuai dengan fungsinya antara lain:

1.    Jaringan epithelium
Berfungsi untuk melindungi permukaan luar dan dalam organ.

2.    Jaringan ikat biasa
Berfungsi untuk melindungi jaringan dan organ dan mengikat sel-sel untuk membentuk jaringan dan mengikat jaringan dan jaringan untuk membentuk organ.

3.    Osteon (Jaringan Tulang Sejati)
Berdasarkan kepadatan matriks ada atau tidak ada rongga di dalamnya , tulang dibedakan menjadi dua, yaitu:
  • Tulang kompak (keras) Tersusun atas matriks yang rapat.
  • Tulang Spons (bunga karang) Matriksnya tersusun longgar.

4.    Jaringan darah
Berfungsi untuk pengangkutan CO2 dan O2, sari-sari makanan, hormon, sisa metabolisme dan alat pertahanan tubuh. 

5.    Limfe (Jaringan Getah Bening)
Tersusun atas sel-sel limfosit dan makrophag serta serat-serat retikuler yang menjadi rangka untuk menahan timbunan limposit dan makrophage.

6.    Jaringan Otot
Tersusun atas sel-sel otot. Mempunyai sifat kontraktibilitas dan relaksibilitas. Jaringan otot berdasarkan struktur penyusunnya dibedakan menjadi tiga,

7.    Jaringan Lemak
Tersusun atas sel-sel lemak dan matriks. Jaringan lemak bersal dari sel-sel mesenkim.
Fungsi jaringan lemak adalah untuk cadangan energi,penjaga kestabilan tubuh danproteksi mekanis.

8.    Jaringan Syaraf
Jaringan syaraf tersusun atas sel-sel syaraf (neuron). Jaringan syaraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan syaraf sangat penting untuk mengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormon.  

0 komentar:

Posting Komentar

 
;